LAPORAN PENENTUAN TEKANAN DARAH
PENENTUAN TEKANAN DARAH
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penentuan Tekanan Darah”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia kami yang telah
membantu kami dalam membuat karya ilmiah ini dan guru biologi kami yang telah
membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman kami yang bersedia membantu kami dalam melakukan
penelitian ini.
Karya
ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas membuat sebuah karya ilmiah. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun dalam penulisan karya
ilmiah ini. Semoga karya ilmiah yang kami buat ini bermanfaat bagi yang
membacanya.
Tangerang, 14 Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode
1.4.1 Alat dan Bahan
1.4.2 Cara Kerja
1.5 Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan
darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah yang merujuk
kepada tekanan darah pada arteri secara sistemik. Dimana, tekanan darah di pembuluh
balik atau pembuluh vena lebih rendah daripada tekanan di pembuluh nadi atau
pembuluh arteri. Nilai tekanan darah secara umum dinyatakan dalam mmHg
(milimeter air raksa).
Rentang
waktu terjadinya kontraksi disebut sistol. Tekanan diastolik adalah tekanan
darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Sebagai contoh, tekanan darah pada
angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg, dan tekanan
diastolik pada nilai 80 mmHg.
Nilai
tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai dengan 140/90
mmHg. Rata-rata tekanan darah normal pada orang dewasa biasanya 120/80 mmHg.
Tekanan
darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi
pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.
Bila
tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang
itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti
sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat.
Tekanan
darah yang terlampau tinggi disebut hipertensi, sedangkan tekanan darah yang
terlampau rendah disebut hipotensi. Hipertensi menyebabkan dampak yang
berbahaya. Akan tetapi, tidak sedikit masyarakat yang terlalu malas untuk
mengecek tekanan darah mereka. Maka dari itu, kami melakukan praktikum untuk menentukan
tekanan darah individu.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana
cara untuk menentukan tekanan darah individu?
1.3 Tujuan
Praktikum ini bertujuan
agar siswa mempunyai dasar untuk menentukan tekanan darah.
1.4 Metode
Metode
penelitian ini menggunakan metode praktikum.
1.4.1 Alat dan Bahan :
Gambar 2. Sfimomanometer
Sumber: Wikipedia, ML5
1.4.2 Cara Kerja :
1. Pasang
manset tensimeter pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2-3 cm dari lipatan siku.
2. Letakkan
stetoskop di atas arteri brakialis.
3. Pompa
manset hingga tekanan manset mencapai 160 mmHg.
4. Buka
katup manset dan biarkan tekanan manset turun secara perlahan-lahan
5. Bila
bunyi pertama terdengar, catat sebagai tekanan sistolik.
6. Bunyi
kedua atau bunyi terakhir dicatat sebagai tekanan diastolik.
7. Turunkan
tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut. Bagian pembuka terdiri dari halaman judul, kata pengantar, dan
daftar isi. Bagian isi terdiri dari 4
bab. Bab pertama berisi tentang pendahuluan, yaitu; latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, metode, dan sistematika penulisan. Bab
kedua berisi tentang
landasan teori. Bab ketiga berisi tentang hasil dan pembahasan. Bab keempat berisi tentang kesimpulan dan saran. Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah
ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat
terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung.
Menurut
Hayens, tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ
jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini, dimana jantung
sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan
pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Pengukuran tekanan
darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pada metode
langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat
tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
masalah kesehatan lain. Bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter
arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, pembekuan darah karena
tertekuknya kateter, perdarahan ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis.
Pengukuran
tekanan darah secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
sfigmomanometer dan stetoskop. Sfigmomanometer
adalah alat ukur tekanan darah. Nama ini berasal dari kata Yunani, yaitu
sphygmós (pulsa), dan kata manometer
(pengukur tekanan). Alat ukur ini dibuat pertama kali oleh Samuel Siegfried
Karl Ritter von Basch pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Scipione Riva-Rocci (1896), dan Harvey Cushing (1901). Dengan alat ini kita
bisa mengetahui tekanan sistol dan diastol.
Sfigmomanometer
tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang
berhubungan dengan rongga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa
sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai dengan tekanan dalam
milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis. Sfigmomanometer memiliki dua jenis,
yaitu sfigmomanometer manual yang menggunakan air raksa dan sfigmomanometer
digital. Penggunaan sfigmomanometer digital lebih mudah dibandingkan
menggunakan sfigmomanometer manual. Namun dibutuhkan dua kali pengukuran untuk
mengetahui ketepatan hasil pengukuran tekanan darah.
Selama
gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh
katup-katup yang menutup secara pasif. Bunyi pertama disebabkan menutupnya
katup atrio-ventrikuler dan kontraksi ventrikel. Bunyi kedua karena menutupnya
katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel. Yang pertama adalah
panjang dan rata, yang kedua pendek dan tajam. Pengukuran tekanan darah
dilakukan dengan menggunakan alat yaitu sfigmomanometer dan dibantu dengan
stetoskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel
3.1 Hasil Praktikum Penentuan Tekanan Darah
Nama
|
Tekanan
Darah (mmHg)
|
Sistol
(mmHg)
|
Diastol
(mmHg)
|
A
|
100 / 80
|
100
|
80
|
B
|
100 / 70
|
100
|
70
|
C
|
100 / 80
|
100
|
80
|
D
|
120 / 80
|
100
|
80
|
Berdasarkan
dari tabel hasil praktikum di atas, hasilnya menunjukkan bahwa tekanan darah
dari keempat individu masih termasuk dalam golongan normal. Tekanan darah
keempat individu tersebut berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor
yang pertama, aktivitas fisik individu-individu tersebut tidaklah sama. Ada
yang lebih banyak dan berat, ada juga yang lebih ringan. Aktivitas memacu
tekanan darah untuk menjadi lebih tinggi. Agar tidak terlampau tinggi, maka
individu tersebut harus beristirahat. Tekanan darah saat beristirahat akan
lebih rendah daripada saat kita melakukan aktivitas fisik. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari ketika kita melakukan
aktivitas fisik dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Faktor
yang kedua, tekanan darah individu juga bisa dipengaruhi oleh usia. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Hal ini memiliki hubungan dengan faktor pertama, yaitu karena bayi dan
anak-anak melakukan aktivitas fisik yang lebih sedikit.
Pada
praktikum kali ini, pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter manual,
karena selain lebih mudah dan sederhana, tensimeter sederhana juga jauh lebih
aman untuk digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dari praktikum ini adalah :
1. Tekanan
darah bisa diukur dengan cara langsung, dengan cara kareter arteri dimasukkan
ke dalam arteri.
2. Tekanan
darah juga bisa diukur dengan cara tidak langsung, dengan menggunakan
sfigmomanometer (digital atau manual) dan stetoskop.
3. Tekanan
darah dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu;
usia, aktivitas, emosi, dan asupan makanan.
4.2 Saran
Murid
Sekolah Menengah Atas jurusan Ilmu Pengetahuan Alam pasti suatu saat akan
memegang suatu alat yang disebut dengan stetoskop. Tetapi karena ini adalah
pertama kalinya menggunakan stetoskop maka ada hambatan dalam menentukan
tekanan darah seseorang. Sebaiknya penelitian dilakukan dengan meminta bantuan
orang-orang yang sudah ahli dalam hal menggunakan stetoskop.
Dengan
adanya penelitian ini, kami menyarankan sebaiknya setiap individu mengecek
tekanan darahnya secara rutin. Dengan mengecek tekanan darah secara rutin, kita
dapat mengetahui apakah tekanan darah kita normal atau tidak. Bagi individu
bertekanan darah normal, tetap jaga tekanan darah dengan mengontrol aktivitas,
emosi, dan asupan makanan agar tidak terjadi keadaan hipertensi atau hipotensi.
Bagi individu yang tekanan darahnya tidak normal, harus mengontrol aktivitas,
emosi, dan asupan makanan agar hipertensi atau hipotensi yang diderita tidak
bertambah parah.
DAFTAR PUSTAKA
http://celin-zaquisha.blogspot.com/2012/03/mengukur-tekanan-darah.html
http://redhimura.wordpress.com/2012/05/11/praktikum-pengukuran-tekanan-darah-dan-denyut-jantung/
http://syamsulhuda-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35823-kuliah-
PENGUKURAN%20TEKANAN%20DARAH.html