PENGAMATAN SEL TUMBUHAN & PLASMOLISIS
PENGAMATAN SEL
TUMBUHAN & PLASMOLISIS
(Selasa, 7 Agustus
2012)
- Pengamatan Sel Tumbuhan : Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan
hasil pengamatannya.
- Plasmolisis : Siswa dapat menjelaskan proses plasmolisis.
B.
Alat dan bahan
- Pengamatan Sel Tumbuhan
- Mikroskop
- Kaca
Objek
- Kaca
Penutup
- Pipet
- Pinset
- Kulit
bawang merah
- Cutter
- Plasmolisis
- Mikroskop
- Kaca
Objek
- Kaca
Penutup
- Daun
Rhoeo discolor
- Larutan
gula 10%
- Kertas
isap
- Cutter
C. Cara kerja:
- Pengamatan Sel Tumbuhan :
- Sediakan
kaca objek yang bersih, kemudian beri setetes air bersih dengan pipet.
- Dengan
menggunakan jari atau cutter, kupaslah kulit bawang merah yang berwarna ungu
hingga memperoleh kulit tipis (seperti kulit ari) yang disebut sebagai
epidermis (pilih kulit bawang merah yang masih segar, bukan kulit yang kering).
- Letakkan
epidermis tersebut dengan segera (jangan sampai kering) di atas setetes air
pada kaca objek, kemudian tutup dengan kaca penutup, selanjutnya amati dengan
mikroskop.
- Plasmolisis :
- Sediakan
kaca objek bersih, beri setetes air dengan pipet.
- Ambil
daun Rhoeo discolor (tanaman hias,
daun yang mirip dengan pandan, warna permukaan bawah daun ungu).
- Kelupas
epidermis bawahnya (yang berwarna ungu) dengan cutter, hingga beberapa sel di
dalamnya terbawa. Caranya: patahkan daun tersebut, kelupaslah bagian epidermis
tersebut dengan kuku, tarik hingga diperoleh selapis sel epidermis, kemudian
segera letakkan di atas setetes air agar tidak mengering. Tutup dengan kaca
penutup.
- Amati
dengan mikroskop dan gambarlah dua atau tiga sel yang jelas benar strukturnya.
- Dari
tepi kaca penutup, teteskan larutan gula dengan pipet. Dari tepi yang lain,
segera isap air dengan kertas isap, agar terjadi pergantian medium.
- Amatilah sel yang telah digambar tadi (sebelum pergantian medium). Jika terjadi plasmolisis, akan tampak ruangan antara isi sel dengan dinding sel yang semakin meluas dan warna isi sel menjadi semakin ungu.
D. Hasil pengamatan:
- Pengamatan Sel Tumbuhan
Sel bawang merah yang
telah kami teliti mempunyai bentuk kotak-kotak yang rapi. Hal ini dikarenakan
sel tumbuhan mempunyai dinding sel di luar membrannya sehingga susunan
sel-selnya rapi bila kita lihat melalui mikroskop.
- Plasmolisis
Medium
|
Gambar
|
Keadaan sel
|
Keterangan
|
Air
|
Warna ungu nampak penuh dan merata.
|
Rhoeo discolor ditetesi dengan air, sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis.
|
|
Larutan Gula 10%
|
Warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah
atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel.
|
Rhoeo discolor setelah pergantian medium menjadi larutan gula 10%, sel tumbuhan
dalam keadaan hipotonis, sehingga terjadi plasmolisis.
|
Sel Rhoeo discolor setelah ditetesi air warna ungunya penuh. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di larutan hipotonis, sehingga sitoplasma sel tumbuhan menjadi mengembung. Maka warna ungu pada sitoplasma memenuhi sel.
Sel Rhoeo discolor setelah ditetesi larutan gula 10% warna ungunya
tinggal sedikit. Hal ini terjadi karena larutan gula 10% memiliki konsentrasi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi cairan dalam sel tumbuhan.
Sehingga cairan dalam sel keluar dan sel menyusut. Kemudian warna ungunya
menjadi sangat sedikit dan berada di tengah-tengah.
E. Pembahasan
- Pengamatan Sel Tumbuhan
Hasil dari
praktikum yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa sel bawang merah mempunyai
bentuk kotak-kotak yang rapi. Walaupun bukan kotak yang sempurna. Hal ini
dikarenakan sel tumbuhan mempunyai dinding sel di luar membrannya sehingga
susunan sel-selnya rapi.
Sel tumbuhan
memiliki beberapa organel yang berbeda dengan sel hewan. Perbedaan antara sel
hewan dengan sel tumbuhan terdapat dalam tabel berikut.
No
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1.
|
Struktur sel lebih rapi.
|
Struktur sel tidak serapi struktur sel tumbuhan.
|
2.
|
Mempunyai dinding sel.
|
Tidak mempunyai dinding sel.
|
3.
|
Ukuran sel lebih besar.
|
Ukuran sel lebih kecil
|
4.
|
Mempunyai plastida.
|
Tidak mempunyai plastida.
|
5.
|
Tidak mempunyai sentriol.
|
Memiliki sentriol.
|
- Plasmolisis
Sel
Rhoeo discolor setelah ditetesi air,
warna ungu dalam sel penuh. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di
larutan hipotonis dan menjadikan cairan dalam sel bersifat hipertonis atau bisa
dikatakan bahwa cairan di dalam sel tumbuhan lebih kental daripada cairan di
luar sel. Sesuai yang telah kita ketahui bahwa penyebaran molekul air (larutan)
itu dari tingkat konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Dalam larutan air
(hipotonis) telah terjadi turgid, yaitu air masuk ke dalam sel tumbuhan. Sehingga
vakuola di penuhi air, dan sel tumbuhan terlihat mengembung.
Peristiwa plasmolisis baru terjadi
setelah sel Rhoeo discolor dilakukan pergantian
medium, salah satu tepi kaca penutup ditetesi larutan gula 10%. Yang terjadi
selanjutnya adalah warna ungu yang tadinya penuh mulai hilang, warna ungu
tersebut berkumpul ke tengah-tengah sel, dan sel menjadi berwarna putih. Hal
ini terjadi karena larutan gula 10% memiliki konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan konsentrasi cairan di dalam sel tumbuhan. Keadaan sel
adalah hipotonis dan lingkungan sel adalah larutan hipertonis, atau bisa
dikatakan bahwa lingkungan luar sel lebih kental dibandingkan dengan cairan
dalam sel. Cairan dalam sel tumbuhan keluar dari dinding sel menuju ke larutan
hipertonis. Sehingga sel kehilangan cairan, sitoplasma mengerut, dan kloroplas
ada di tengah sel.
F.
Pertanyaan dan Jawaban
- Pengamatan Sel Tumbuhan :
- Apakah struktur sel tumbuhan yang kalian amati sama dengan yang terdapat pada gambar atau foto di literature? Dalam apakah perbedaan itu? --> Tidak ada perbedaan. Struktur sel tumbuhan yang telah kami amati sama dengan yang terdapat pada gambar.
- Apa perbedaan struktur antara sel manusia (hewan) dan sel tumbuhan dari hasil pengamatan?--> Struktur sel tumbuhan lebih rapi dibandingkan dengan struktur sel manusia (hewan). Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel manusia (hewan) tidak memiliki dinding sel.
- Berdasarkan teori yang telah kamu ketahui, apa sajakah perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan? Buatlah tabel perbedaannya! --> Sel tumbuhan maupun sel hewan memiliki Membran plasma, Nukleus, Retikulum Endoplasma, Ribosom, Badan Mikro (Peroksisom), Kompleks Golgi (kompleks golginya tumbuhan disebut Diktiosom), Mitokondria, dan Lisosom. --> Organel yang hanya dimiliki sel tumbuhan adalah dinding sel, plastida, dan vakuola. Sedangkan organel yang hanya dimiliki oleh sel hewan adalah sentriol.
Tabel perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan:
No
|
Bagian Sel
|
Sel
Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1.
|
a. Dinding sel
|
Ada
|
Tidak ada
|
b. Membran Plasma
|
Ada
|
Ada
|
|
2.
|
Organel Sel
|
||
a. Nukleus
|
Ada
|
Ada
|
|
b. Retikulum Endoplasma
|
Ada
|
Ada
|
|
c. Ribosom
|
Ada
|
Ada
|
|
d. Badan mikro
|
|||
·
Peroksisom
|
Ada
|
Ada
|
|
· Glioksisom
|
Ada
|
Tidak Ada
|
|
e. Kompleks Golgi
|
Ada (Diktiosom)
|
Ada
|
|
f. Mitokondria
|
Ada
|
Ada
|
|
g. Lisosom
|
Ada
|
Ada
|
|
h. Sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
|
i. Plastida
|
Ada
|
Tidak ada
|
|
3.
|
Vakuola
|
Ada
|
Kecil/Tidak ada
|
- Apakah ada perbedaan ukuran sel tumbuhan dengan sel hewan jelaskan jawabanmu! --> Ukuran sel tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan ukuran sel hewan. Hal ini dikarenakan vakuola sel tumbuhan lebih besar.
- Plasmolisis
- Apakah plasmolisis itu? --> Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel, yang terjadi di lingkungan hipertonis (medium yang pekat, konsentrasi tinggi, dan sedikit air). Faktor penyebab plasmolisis adalah tingginya konsentrasi larutan.
- Bagaimana proses terjadinya plasmolisis pada sel-sel yang kalian amati tersebut? --> Awal mulanya sel tumbuhan Rhoeo discolor dalam keadaan hipotonis (air sebagai medium), sel berwarna ungu. Tetapi setelah terjadi pergantian medium dari air menjadi larutan gula, sel tumbuhan mulai menyusut, membran plasma terlepas dari dinding sel, sehingga ukuran sel mengecil dan warna ungu pada sel mulai menghilang menunjukkan bahwa membran plasma telah lepas dari dinding sel.
- Tanaman pot yang disiram dengan larutan gula berkonsentrasi tinggi akan mati. Jelaskan alasannya! --> Karena cairan dalam sel tumbuhan tersebut akan berpindah dari kerapatan rendah ke tinggi, menyebabkan plasmolisis. Sel menyusut, membran plasma lepas dari dinding sel, kemudian sel tersebut mati.
G. Kesimpulan
- Pengamatan Sel Tumbuhan
- Dari hasil praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan, kita bisa mengetahui mengapa
hewan bisa berpindah tempat sedangkan tumbuhan tidak dapat berpindah tempat.
Tumbuhan tidak bisa berpindah tempat karena sel tumbuhan memiliki dinding sel,
sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel.
- Dari hasil praktikum ini, kita juga mengetahui mengapa tumbuhan bisa menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis (autotrof), sedangkan hewan tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri (heterotrof). Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki vakuola, khususnya vakuola makanan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Ada juga vakuola kontraktil untuk alat ekskresi.
- Kita tahu bahwa syarat untuk fotosintesis adalah adanya klorofil. Klorofil terdapat dalam plastida. Plastida adalah organel yang mengandung pigmen. Contoh plastida yang biasa kita tahu adalah kloroplas, plastida yang mengandung klorofil. Ada juga Kromoplas, Leukoplas, dan Amiloplas.
- Plasmolisis
- Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
- Plamolisis terjadi karena sel tumbuhan diletakkan
di dalam medium yang bersifat hipertonik (konsentrasi tinggi). Sehingga air
dalam sel akan keluar dari dinding sel menuju ke larutan yang kerapatannya
tinggi.
- Dalam praktikum ini, kami memakai larutan gula
10% sebagai medium yang bersifat hipertonis.
- Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah (dalam
sel tumbuhan), menuju ke kerapatan tinggi (larutan gula 10%).
- Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan
mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan
tersebut keluar dari sel.
- Sel tumbuhan sendiri tidak bisa mencegah peristiwa plasmolisis. Tetapi peristiwa plasmolisis ini dapat dibalikkan jika sel diletakkan di dalam larutan hipotonik.
- Plasmolisis yang parah dapat menyebabkan kematian sel tumbuhan.