Gerakan Gangguan Keamanan yang pernah Terjadi di Indonesia

Update per 8 Agustus 2019, halaman ini sudah dapat dibaca melalui hp.
Bagi yang melihat melalui PC atau laptop, namun tabel tidak terlihat lengkap --> klik pada tulisan dalam tabel, lalu tekan panah kanan keyboard Anda.

GERAKAN GANGGUAN KEAMANAN YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA
NO
GERAK
WHAT
WHEN
WHERE
WHO
WHY
HOW
1
DI/TII JABAR
·     Menarik sumbangan dari rakyat secara paksa.
·     Mendatangi rumah penduduk dan mengambil harta benda secara paksa
·     Gerakan DI/TII menggunakan taktik geriliya untuk menyerang pasukan pemerintah.
·   Maret 1948 : Terbentuk Darul Islam (DI).
·   7 Agustus 1949 Kartosuwiryo memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII) dengan Tentara Islam Indonesia (TII).
Memproklamasikan  berdirinya NII di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pusat DI di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.
Latar belakang pemberontakan ini dikarenakan dengan ditandatanginya Persetujuan Renville pada 17 Januari. S.M. Kartosuwirjo bersama pasukannya (Hizbullah dan Sabilillah) sekitar 4000 orang, menolak Persetujuan Renville, menolak untuk membawa pasukannya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi keberadaan RI.
·   1 April 1962 : penumpasan gerakan DI/TII dengan operasi militer yang di sebut Brata Yudha.
·   4 Juni 1962 : Kartosuwiryo dan pasukannya tertangkap melalui taktik Pagar Betis (mengepung pasukan gerakan DI/TII dari segala penjuru).
·   16 Agustus 1962 : Kartosuwiryo diberi hukuman mati.

2
DI/TII JAWA TENGAH
·   Amir Fatah berhasil masuk dengan kedok untuk mengadakan perlawanan terhadap Belanda dan mendapat tugas istimewa dari Panglima Besar Sudirman untuk menyadarkan Kartosuwiryo masuk daerah pendudukan melalui Sektor yang dipimpin oleh Mayor Wongsoatmojo.
·   Mengadakan teror terhadap rakyat dan TNI yang sedang melakukan perlawanan dengan  Belanda.
·   Tahun 1946 dibentuk pasukan Hizbullah di Tegal.
·   23 Agustus 1949, Amir Fatah memproklamasikan berdirinya Darul Islam dan menyatakan bergabung dengan DI/TII S.M. Kartosuwiryo.

·   Tegal-Brebes (Amir Fatah)
·   Kebumen (Kyai Sumolangu).
Gerakan DI/TII di Jawa Tengah di pimpin Amir Fatah dan Kyai Sumolangu.

Pada tahun 1954 pemberontakan ini dilumpuhkan oleh TNI melalui Operasi Guntur .
3
DI/TII KALIMANTAN
SELATAN
Ibnu Hadjar melakukan penyerangan kembali dengan bantuan Kahar Mudzakar dan Kartosuwiryo.
Tahun 1954 Ibnu Hadjar diangkat sebagai Panglima TII wilayah Kalimantan Selatan.
Kalimantan Selatan.
Gerakan DI/TII Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hadjar.
Akhir tahun 1950, Kesatuan Rakyat Jang Tertindas (KRJT) melakukan penyerangan ke pos-pos TNI yang dipimpin oleh Ibnu Hadjar.

·   Pemberontakan ini dituntas melalui operasi militer oleh TNI.
·   Tahun 1959 Ibnu Hadjar berhasil ditangkap.
·   22 Maret 1965 Ibnu Hadjar dihukum mati.

4
DI/TII SULAWESI SELATAN
Faktor yang menyebabkan lamanya menumpas gerakan ini karena rasa kesukuan telah berakar di hati rakyat, mengenal sifat-sifat rakyat setempat, dan memanfaatkan lingkungan alam yang sudah sangat dikenalnya.
Tanggal 7 Agustus 1953 Kahar Muzakar bergabung dengan NII. 
Sulawesi Selatan.
Dipimpin oleh Kahar Muzakkar.
Latar belakang dari pemberontakan ini dikarenakan Kahar Muzakar tidak setuju atas kebijakan pemerintah, yaitu tidak semua anggota laskar gerilya tidak memenuhi syarat menjadi Anggota Perang Republik Indonesia (APRIS).

3 Februari 1965, Kahar Muzakkar tertembak mati saat kontak senjata dengan pasukan RI, sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dapat ditumpas.
5
DI/TII  ACEH
·   Memutuskan hubungan dengan Jakarta
·   Mempengaruhi rakyat Aceh dengan propaganda yang memburuk-burukkan pemerintah RI di Jakarta
Tanggal 21 September 1953 Daud Beureueh mengeluarkan maklumat atas bergabungnya Daud Beureueh ke dalam NII.

Aceh.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Daud Beureueh.
Latar belakang dari pemberontakan ini adalah karena Daud Beureueh kecewa karena diturunkannya status daerah istimewa Aceh menjadi karasidenan Sumatra Utara.
Pemberontakan ini bisa ditumpas dengan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh pada tanggal 17-28 Desember 1962 atas inisiatif Pangdam I Bukit Barisan, Kolonel Jasin.
6
PKI MADIUN
·   Kabinet Hatta dirongrong oleh kegitan Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dibentuk oleh Kelompok Amir Syarifuddin.
·   Tanggal 11 Agustus 1948 Musso (tokoh kawakan PKI) kembali ke Indonesia. Ia membawa kebijakan Jalan  Baru  Musso bagi PKI dan menentang kebijakan kabinet Hatta.

Pada tanggal 18 September 1948 FDR/PKI mengambil alih kekuasaan di Madiun dan memproklamasikan Republik Serikat Indonesia.

Madiun.
Musso dan Amir Syarifuddin.
Latar belakang dari pemberontakan ini, yaitu akibat dari perjanjian Renville pemerintah menganggap daerah Indonesia semakin sempit maka Presiden Soekarno menunjuk Mohammad Hatta menjadi Formatur Kabinet menggantikan Amir Syarifuddin.
·  Operasi penumpasan ini dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution .
·  Tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil direbut kembali oleh TNI dan Musso berhasil ditembak mati.
·  Amir Syarifuddin tertangkap lalu dijatuhi hukuman mati.
7
APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
·   23 Januari 1950 sekitar 800 orang anggota pasukan APRA menyerbu kota Bandung.
·   Membunuh setiap anggota TNI/APRIS
·   Berhasil menduduki kantor staf Divisi Siliwangi.

23 Januari 1950 menyerbu kota Bandung.
Bandung.
Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil dipimpin oleh Raymond Westerling mantan komandon pasukan KNIL.
·   Tujuan dari Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil yaitu mempertahankan kepentingan Belanda melalui Negara boneka dalam ciptaannya dalam system Negara federal
·   Penyebaran isu tentang adanya Ratu Adil untuk mempertahankan kedudukan negara Pasundan dan kepentingan ekonomi Belanda di Indonesia.
·   Melakukan fitnah dan penghasutan terhadap KNIL dan polisi untuk bergabung sebagai anggota APRA.

Pasukan APRS diusir keluar kota sore hari tanggal 23 Januari 1950
8
PRRI PERMESTA
·   Pada November 1956 diadakan reuni Dewan Benteng di Padang
·   Ahmad Husein, Ketua Dewan Benteng mengambil alih pemerintah Sumatra Tengah.
·   Tanggal 2 Maret 1957 Letkon Ventje Sumual memproklamasikan Perjuangan Rakyat Semesta
·   Tanggal 10-14 September 1957 diadakan Musyawarah Nasional untuk meredakan pergolakan daerah.
·   Tanggal 25 November sampai 4 Desember 1957 diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan
·   30 November 1957 terjadi usaha pembunuhan Presiden Soekarno
·   10  November 1958 Achmad Husein memberi ultimatum kepada Kabinet Djuanda dalam waktu 5x24 jam.


·   12 Februari 1958 Achmad Husein memproklamasikan Pemerintah  Revolusioner Republik Indonesia dengan Syafrudin Prawiranegara sebagai perdana menteri.
·   17 Februari 1958 wilayah Sumatra Utara dan Tengah memutuskan hubungan dengan Pemerintah  Revolusioner Republik Indonesia.
Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan
·   Dewan Banteng, Sumatera Barat : Letkol Achmad Husein
·   Dewan Gajah, Sumatera Utara (Medan) : Kolonel Simbolan
·   Dewan Manguni, Sumatera Utara (Manado) : Kolonel Vantje Samual
·   Dewan Garuda, Sumatera Selatan (Palembang) : Letkol Barlian

·  Ketidakharmonisan hubungan pemerintah pusat dengan beberapa daerah akibat korupsi, perdebatan dalam konstituante, dan pertentangan masyarakat tentang konsepsi presiden.
·  Penolakan pemerintah atas ultimatum Kol. Achmad Husein dalam pertemuan PRRI tanggal 10 Februari 1958

·   Pemerintah mempersiapkan kekuatan gabungan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara yang diserahkan kepada Jendral Ahmad Yani. Operasi militer gabungan untuk daerah Sulawesi Utara dinamakan Operasi Sapta Marga.
·   Pemberontakan ini dapat ditumpas sekitar Agustus 1958 , walaupun masih tersisa sampai tahun 1961.
·   ·Pada 22 Juni 1961 Pemerintah Republik Indonesia memberikan amnesti dan abolisi kepada anggota Pemerintah  Revolusioner Republik Indonesia.
9
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ
Menyerang markas APRIS dan kota Makassar berhasil dikuasai
Tanggal 5 April 1950 Andi Aziz menyerang markas APRIS dan tempat-tempat penting lainnya dan berhasil menguasai kota Makasar.

Makassar
Abdul Aziz (kapten perwira KNIL) dan pasukannya bergabung dengan APRIS pada 30 Maret 1950
Latar belakang dari pemberontakan ini yaitu penolakan pemerintah RIS atas tuntutan Andi Azis mengenai Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat dari unsur KNIL di Ujung Pandang saja yang diijinkan untuk bertanggung jawab atas keamanan NIT. Dan penolakan atas masuknya APRIS dari unsur TNI dari Jawa yang berada di bawah pimpinan Mayor H.V. Worang.
·  Pemerintah RIS memberi ultimatum kepada Andi Aziz untuk melaporkan 4x24 jam ke Jakarta dan pasukannya dilarang keluar dari asrama namun tidak dipenuhi .
·  Pada tanggal 15 April Andi Aziz menyerah dan berangkat ke Jakarta


10
RMS (Republik Maluku Selatan)
·   Tanggal 12-13 Juni 1950 diadakan Konferensi Maluku di Semarang membahas penyelesaian masalah politik di Maluku.
·   Pada 30 November 1950 pasukan APRIS  mulai didaratkan di Ambon untuk merebut Benteng Nieuw Victoria yang berhasil menembak Letnan Kolonel Slamet Riyadi.
·   Perlawanan RMS dapat dihancurkan namun sisa-sisa dari gerakan ini sempat melarikan diri ke Pulau Seram bahkan juga ke Belanda.

Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil. Ia memproklamasikan gerakan ini tanggal 24 April 1950.
Ambon, Maluku
Gagasan pembentuk gerakan ini oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil.
·     Sikap curang Dr.Christian Robert Steven Soumakil yang membujuk anggota KNIL dan pasukan baret hijau yang terlibat pemberontakan Andi Azis untuk membentuk RMS.
·     Penolakan Dr. Soumakil kepada pemerintah atas pembentukan NKRI dan untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.
Melalui operasi militer gerakan ini ditumpas dengan pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Terjadi pertempuran jarak dekat di muka Benteng Nieuw Victoria.


Nama : Irene Agustini
Kelas : XI IPA 2 / 16


Popular posts from this blog

PENGAMATAN SEL TUMBUHAN & PLASMOLISIS

Sinopsis, Unsur Intrinsik, dan Unsur Ekstrinsik Novel Spring in London dan Hikayat Si Miskin

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia secara Fisik dan Diplomasi