Kerajaan Islam di Indonesia Masa Sejarah


Kerajaan
Berdiri
Pendiri
Hasil Budaya dan Peninggalan
Runtuh
Penyebab Keruntuhan
Samudra Pasai
Abad 11

Meurah Khair
Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah mata uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara. Batu Aceh, merupakan bentuk batu nisan yang pertama dan paling khas dikembangkan dalam IslamIndonesia Awal. Batu nisan tertua adalah nisan Sultan Malik Al-Salih dari Pasai berangka tahun 1297.
Tahun 1350 M
Pada waktu Samudera Pasai berkembang, Majapahit juga sedang mengembangkan politik ekspansi. Majapahit setelah meyakini adanya hubungan antara Samudera Pasai dan Delhi yang membahayakan kedudukannya, maka pada tahun 1350 M segera menyerang Samudera Pasai. Akibatnya, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Pusat perdagangan Samudera Pasai pindah ke pulau Bintan dan Aceh Utara (Banda Aceh). Samudera Pasai runtuh ditaklukkan Aceh.
Malaka
Tahun 1414
Iskandar Syah

Tahun 1511
Keadaan Kerajaan Malaka pada waktu dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah (1488 – 1511) semakin melehmah dan dikuasai Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque 1511.

Aceh Darussalam
Abad ke-16
Sultan Ali Mughayat Syah (1514 – 1528)
Bustanussalatin karangan Nuruddin Ar-Raniri.
Sekitar tahun 1629 M
1.    Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis pada tahun 1629 M.
2.    Daerah-daerah yang jauh dari pemerintahan pusat melepaskan diri dengan Aceh.

Demak
1478 M
Raden Patah, keturunan Raja Majapahit yang terakhir
Masjid Agung Demak didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledegatau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa. Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Walisongo atau sembilan wali tersebut adalah sebagai berikut. Sunan Giri, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan Gresik, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati.
Tahun 1588
Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan karena pembalasan dendam yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat yang bekerja sama dengan Bupati Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Mereka berdua ingin menyingkirkan Aria Penansang (pemimpin Kerajaan Demak) karena Aria Penansang telah membunuh suami dan adik suami dari Ratu Kalinyamat. Dengan tipu daya yang tepat mereka berhasil meruntuhkan pemerintahan dari Bupati Jipang, Aria Penansang. Sejak saat itu pemerintahan Demak pindah ke Pajang dan tamatlah riwayat Kerajaan Demak.
Banten
Tahun 1552
Maulana Hasanuddin (1552-1570 M)
Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan gapura sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten

Setelah mangkatnya Raja Besar Banten Maulana Yusuf terjadilah perang saudara di Banten antara saudara Maulana Yusuf dengan pembesar Kerajaan Banten. Sejak saat itu Banten mulai hancur karena terjadi perang saudara. Perang Saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji yang dibantu VOC.

Mataram Islam
Sekitar tahun 1568
Sutawijaya (1575 – 1601)



Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

Gowa dan Tallo (Makassar)
Raja Gowa dan Tallo masuk Islam (1605 M)
Sultan Alauddin (1591 M)
Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal Layar Kora-kora.
Tahun 1669
Kemunduran Kerajaan Makassar disebabkan karena permusuhannya dengan VOC yang berlangsung sangat lama. Ditambah dengan taktik VOC yang memperalat Aru Palakka (Raja Bone) untuk mengalahkan Makassar. Kebetulan saat itu Kerajaan Makassar sedang bermusuhan dengan Kerajaan Bone sehingga Raja Bone setuju bekerja sama dengan VOC. Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hassanudin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.


Ternate
Pada abad ke-13 di Maluku sudah berdiri Kerajaan Ternate.
Raja Ternate yang pertama adalah Sultan Marhum (1465-1495 M).


Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.

Tidore
Tahun 1081 M
Muhammad Naqal yang naik tahta pada tahun 1081 M


Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.


Popular posts from this blog

PENGAMATAN SEL TUMBUHAN & PLASMOLISIS

Sinopsis, Unsur Intrinsik, dan Unsur Ekstrinsik Novel Spring in London dan Hikayat Si Miskin

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia secara Fisik dan Diplomasi