Manfaat Aldehid dan Keton dalam bidang pangan
I.
ALDEHID
1. Formaldehida
atau Metanal (H2CO)
Digunakan untuk membasmi
sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet, terutama
pada tahu dan mie basah. Namun bahan pengawet yang sering digunakan ini tidak
baik bagi tubuh karena dapat merusak jaringan tubuh sehingga dapat menimbulkan
toxic dan reaksi alergi.
2. Benzaldehida
(C6H5CHO)
Merupakan senyawa
aktif yang berfungsi untuk mengurangi kadar bakteri. Juga merupakan komponen utama pada
ekstrak kacang almond, dan dapat diekstraksi dari beberapa sumber alami
seperti aprikot, ceri,
dan biji persik.
Digunakan untuk membuat bahan untuk
membuat asam cuka, dan alcohol.
4. z-non-6-enal
Aldehid
berpengaruh dalam menciptakan aroma atau flavor pada makanan. Aldehid alifatik
tidak jenuh akan menciptakan aroma yang lebih kuat dibandingkan analog yang
jenuh. Contohnya adalah pada buah melon terdapat 0.9 ppb, z-non-6-enal yang
memberi aroma musk ciri khas buah melon.
5. Vanillin
dan Sinamaldehida
Aldehid dapat
ditemukan pada tumbuhan, misalnya senyawa vanillin pada tanaman vanilli dan sinamaldehida pada kayu
manis. Aldehid alami lah yang biasanya digunakan sebagai aroma pada makanan.
6. Aldosa
(Glukosa)
Karbohidrat yang mengandung gugus aldehid. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun, pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna. Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.
II.
KETON
1. Fenil
metil Keton (Asetofenon)
Berfungsi sebagai
agen penyedap pada makanan serta minuman beralkohol. Biasa digunakan untuk
membuat eskrim atau bubble drink jika produksi skala pabrik.
2. Etil
Amil Keton atau 3-octanon (C8H18O)
Tidak
berwarna dan memiliki wangi buah-buahan.
3. Diisobutil
Keton (C9H18O)
Tidak
berwarna. Memiliki mild, sweet, dan Peppermint odor.
4. okt-1-en-3-on
Senyawa keton
dapat memberi rasa pada produk susu, misalnya dalam penghilangan rasa logam
dalam butter yang teroksidasi dengan senyawa okt-1-en-3-on.
5. Ketosa
(Fruktosa)
Karbohidrat yang
mengandung gugus keton. Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Karbohidrat berfungsi
sebagai sumber energi, cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan,
membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat
protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun, pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat
mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna. Fruktosa mempunyai rasa
lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa.
6. Gingerol
(C17H26O4)
Golongan fenil
alkil keton, komponen ini ditemukan dalam jahe yang memberikan rasa pedas pada
jahe.
REFERENSI
http://www.academia.edu/5728777/Flavr
http://www.ilmukimia.org/2013/03/golongan-aldehida-dan-keton.html
http://nj.gov/health/eoh/rtkweb/documents/fs/0848.pdf
http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/karbohidrat.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/pendahuluan.html
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/3-Octanone#section=Experimental-Properties