Elektroforesis dengan Agarose Gel dan SDS-PAGE
Terdapat dua metode untuk membedakan protein hewani dan protein campuran hewani nabati, yaitu: High Performance Liquid Chromatography dan Electrophoresis.
High Performance Liquid Chromatography
Penelitian
Bargen et al. (2014) menggunakan metode HPLC-ESI-MS/MS (High Performance Liquid
Chromatography - Electrospray Ionization Tandem Mass Spectrometry) untuk
mendeteksi daging kuda dan babi dalam makanan olahan.
Electrophoresis
Elektroforesis merupakan pemisahan protein berdasarkan muatan dengan menggunakan medan elektrik pada media seperti Agarose dan Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide gel electrophoresis.
a.
Agarose
Gel Electrophoresis
Agarose Gel Electrophoresis
merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam pemisahan fragmen DNA
dengan variasi ukuran yang beragam, mulai dari 100bp hingga 25 kb. Agarose
adalah hasil isolasi dari rumput laut Gelidium
dan Gracilaria, serta terdiri
dari subunit agarobiose (L- dan D- galaktosa). Selama gelasi, polimer agarose
berasosiasi secara non-kovalen dan akan membentuk jaringan ikat yang berpori
dan dapat menentukan molekul gel dengan bertindak sebagai penyaring.
Pemisahan DNA menggunakan Agarose
Gel Electrophoresis adalah dengan memasukkan DNA ke dalam sumur pre-cast, kemudian arus listrik
dialirkan. DNA dan RNA mempunyai tulang fosfat yang mempunyai muatan negatif,
oleh karena itu ketika arus listrik dialirkan fragmen DNA akan bermigrasi ke
anoda yang bermuatan positif. DNA memiliki rasio massa/ muatan yang seragam,
molekul akan dipisahkan berdasarkan ukuran dalam agarose gel sehingga
masing-masing dari molekul akan mempunyai jarak tempuh yang berbeda-beda, di
mana jarak yang ditempuh berbanding terbalik dengan log dari berat molekulnya.
Agarose gel electrophoresis akan melakukan pemisahan berdasarkan ukuran dan
muatan, molekul yang mempunyai ukuran yang lebih kecil maka akan menempuh jarak
yang lebih jauh karena pada molekul yang berukuran besar akan mengalami
pengkusutan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Kemampuan dari migrasi
DNA dan molekul tergantung dari beberapa faktor, seperti ukuran molekul,
konsentrasi agarose, konformasi dari DNA, tegangan arus yang diberikan, adanya
etdhidium bromide, dan penyangga elektroforesis.
Ukuran dari molekul akan
mempengaruhi perpindahan jarak, karena ukuran molekul yang lebih kecil akan
dapat cepat menempuh jarak yang lebih jauh bila dibandingkan dengan molekul
berukuran besar. Konsentrasi agarose yang tepat dapat dibutuhkan tergantung
dari ukuran fragmen DNA yang akan dianalisis.
Konformasi dari DNA, di mana DNA yang memiliki berbagai konformasi yang
belum terpotong enzim restriksi akan bermigrasi dengan kecpatan yang berbeda,
DNA linier dan super coiled akan
bergerak lebih cepat bila dibandingkan dengan nicked DNA dan open circular.
Tegangan arus berbanding lurus dengan tingkat migrasi fragmen DNA linier,
semakin besar voltase yang diberikan maka kecepatan DNA bermigrasi juga
meningkat, namun besar voltase tetap harus dibatasi karena voltase yang terlalu
tinggi akan bersifat panas dan dapat melelehkan gel. Ethidium bromide merupakan
intercalating agrnts yang dapat
menyisipkan asam nukleat dan memungkinakan terdeteksinya fragmen DNA pada gel. Ethidium bromide sendiri dapat
digabungkan dengan agarose gel atau pada sampel yang sebelum dimuat agar
memudahkan visualisasi fragmen, adanya pengikatan ethidium bromide ke DNA akan
mengubah massa, kekakuan, dan mobilitasnya. Penyangga elektroforesis terdapat banyak
jenis, namun yang biasanya yang digunakan adalah Tris-acetate-EDTA (TAE) dan
Tris-borate-EDTA (TBE). Tingkat migrasi fragmen DNA pada kedua buffer tersebut
berbeda karena adanya perbedaan kekuatan ion. Buffer akan menyediakan ion yang
mendukung konduktivitas.
b.
Sodium
Dodecylsulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE)
Pemisahan makromolekul dengan adanya
arus listrik disebut dengan electrophoresis, biasanya digunakan untuk
memisahkan proten dengan electrophoresis menggunakan gel polyacrylamide yang discontinuous yang bertindak sebagai
media pendukung dan Sodium Dodecyl Sulfate (SDS) untuk mendenaturasi protein.
SDS merupakan deterjen anionik yang berarti ketika melarutkan molekul yang
memiliki muatan negatif dalam kisaran pH yang lebar. Rantai polipeptida akan
mengikat sejumlah SDS yang sebanding dengan massa relatif molekul. Muatan
negatif pada SDS akan menghancurkan struktur komplek dari protein dan akan
tertarik ke anoda. Teknk ini didasarkan
pada prinsip bahwa molekul yang mempunyai muatan akan bermigrasi menuju
elektroda yang mempunyai muatan yang berlawanan.
Gel polyacrylamide dapat menahan molekul besar bermigrasi, sehingga kecepatan bermigrasinya tidak secepat molekul kecil. Hal ini dikarenakan adanya rasio
antara muatan dengan massa yang hampir sama dengan SDS mendenaturasi
polipeptida. Final separation dari
protein hampir sepenuhnya bergantung pada perbedaan massa molekul relatif
polipeptida. Pada gel kerapatan yang
seragam, jarak migrasi relatif protein berbanding lurus dengan log massa.
Pemisahan protein menggunakan
SDS-PAGE dapat digunakan untuk memperkirakan massa relatif suatu molekul dalam
menentukan jumlah protein utama dan pendistribusian protein dalam fraksi.
Metode pewarnaan yang berbeda dapat digunakan untuk mendeteksi protein yang rare agar dapat dipelajari sifat
biokimia dari protein tersebut. Visualisasi protein dengan teknik pewarnaan (protein-specific), ukuran protein dapat
dihitung dengan membandingkan jarak migrasi dengan marker yang diketahui.
Laboratorium Aktual di Indonesia
- Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada. https://ugm.ac.id/id/p2m/3534-laboratorium.terpaduLPPT-UGM
- Laboratorium Balai Penelitian Ternak. http://balitnak.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=35&Itemid=67
- Laboratorium Kimia Terpadu Institut Pertanian Bogor (HPLC). http://ilab-ipb.org/organisasi/div-pengujian-dan-kalibrasi/
Bargen, C., Brockmeyer, J., dan Humpf, H. 2014. Meat authentication: A new HPLC-MS/MS based method for the fast and sensitive detection of horse and pork in highly processed food. Institute of Food Chemistry, Westfälische Wilhelms-Universität Münster. Home page on-line. Available from: http://pubs.acs.org/doi/suppl/10.1021/jf503468t/suppl_file/jf503468t_si_001.pdf. Diakses pada 10 Juni 2017.
Caprette, David R. 2012. Introduction to SDS-PAGE. Home page on-line. Available from: http://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/studies/sds-page/gellab2.html. Diakses pada 10 Juni 2017.
Lee P. Y., Costumbrado J., Hsu C.
Y., dan Kim Y. H. 2012. Agarose Gel Electrophoresis for the Separation of DNA
Fragments. J. of Visualized Experiments (62).